salah sangka

Kita semua menyangka bahwa hidup ini melulu tentang "keinginan", melandasi seluruh aktivitas berdasarkan akar "ingin" dan "tak ingin", "suka" dan "tak suka"

Kita semua sering salah sangka, bahwa orang yang tidak melakukan sesuatu menandakan bahwa ia tak menginginkan sesuatu tersebut. Kita menyangka orang yang ditawari eskrim dan menolaknya, mengkonklusikan bahwa ia tak suka makan es krim. Kita menyangka orang yang sering makan sayur adalah orang yang suka sayur.

Kita semua sering salah sangka, bahwa orang yang tidak korupsi adalah orang-orang suci yang tidak menginginkan uang dan harta melimpah.

Kita tak pernah mencoba mendaki lebih tinggi dan menyelam lebih dalam bahwa hidup ini bukan hanya tentang "ingin" dan "suka".

Orang yang menolak makan eskrim bukan berarti ia tidak suka es krim, ia sangat suka es krim namun barangkali penyakit gula membatasi ia untuk memakan es krim.

Orang yang makan sayur bukan berarti ia suka sayur, ia hanya diharuskan memakan sayur agar sembelitnya tak kambuh kembali.

Orang yang tidak korupsi bukan berarti ia tak cinta uang dan harta melimpah, ia sangat berhasrat akan uang, libido nya sangat tinggi terhadap harta. Namun ada hal lain yang baginya lebih penting sehingga membatasinya dari melakukan korupsi.

Ia sangat suka uang, namun ia lebih mencintai keridhoan Tuhan akan hidupnya
Ia sangat bernafsu akan harta, namun ia lebih takut Tuhan tak ridho padanya

kita sering, bahkan selalu salah sangka
Ternyata memang benar,

"sebagian dari prasagka adalah dosa, maka jauhilah sekuatmu"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pencarian Makna